Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Berada Di Urutan 40 Dunia
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Berada Di Urutan 40 Dunia
MEDIA CENTER KAUR - Berdasarkan Sumber http://trandingeconomics.com dan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik ( BPS ) RI pada 7 Januari 2024 kemarin, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di urutan 40 negara di dunia dengan pertumbuhan ekonomi terbaik di tahun 2023. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Dalam Negeri RI Muhammad Tito Karnavian saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 yang bertempat di Gedung Sasana Bhakti Pradja Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Senin ( 8/1/2024 ).
Kegiatan tersebut diikuti secara daring oleh Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota diseluruh Indonesia. Termasuk pemerintah daerah kabupaten Kaur juga dengan rutin mengikuti kegiatan ini melalui zoom meeting, yang digelar di Aula lantai III Gedung Sekretariat Daerah Kabupaten Kaur dengan dihadiri oleh Bupati Kabupaten Kaur, yang dalam kesempatan kali ini diwakili oleh sejumlah Kepala Dinas, Badan dan Kantor. Seperti Kepala Dinas Sosial - Ramdhanizar, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan - Endy Yurizal, Kepala Dinas P2KBP3A - Siswan dan Sekdin PU-PR - Guntur Akhiri serta perwakilan Forkopimda yang tergabung dalam Satgas Pangan dan Tim Penendalian Inflasi Daerah ( TPID ) Kabupaten Kaur.
Dalam Rapat itu Mendagri mengatakan kalau Indonesia saat ini masuk dalam urutan negara - negara di dunia yang memiliki angka pertumbuhan ekonomi terbaik.
" Terkait pertumbuhan ekonomi dunia, Indonesia sekarang berada di posisi yang cukup baik, yakni diangka 4,94 persen di tahun 2023 kemarin, sehingga ekonomi dunia menempatkan negara kita di urutan 40 dengan pertumbuhan ekonomi terbaik dari 195 negara yang ada di dunia ", ujar Tito.
Mendagri melanjutkan bahwa keberhasilan peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia di mata dunia tidak terlepas dari peran dan kontribusi dari semua pihak. Salah satunya kerja keras yang dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi baik yang ada di pusat maupun di daerah. Berkat komitmen dan kerja sama di tahun 2023 kita mampu mengendalikan inflasi diangka 2,61 persen secara nasional. Itu artinya kita mampu menurunkan angka inflasi nasional di tahun sebelumnya ( 2022 ) yakni 2,86 persen.
Kendati demikian Tito mengingatkan kepada seluruh pimpinan daerah bersama TPID dan Satgas Pangan untuk terus memantau kondisi Indeks Perkembangan Harga ( IPH ) dan Indeks Harga Komoditi ( IHK ) di daerahnya masing - masing, jika terjadi kenaikan harga pada sejumlah komoditi segera cepat diatasi. Sebab kalau kondisi tersebut dibiarkan pasti akan memicu terjadinya inflasi dan dampaknya akan membebani dan menyulitkan perekonomian masyarakat. ( bn )
Facebook Comments